0
Loading...
Home  ›  fakta

Apa Iya Puh, Hiu Nggak Bisa Berhenti Berenang?

"Hiu nggak bisa berhenti berenang? Iyakah, Puh? Fakta unik: ada hiu maraton & ada hiu rebahan. Yuk bongkar rahasia napas hiu!"

hiu nggak bisa berenti berenang
ilustrasi kehidupan hiu mengsedih euy

Apa iya puh?

Puh, hiu itu bukan ikan biasa. Mereka itu ikan purba yang udah eksis lebih dari 400 juta tahun lalu, jauh sebelum dinosaurus nongol. Iyakah? Iya! Bayangin aja, waktu dinosaurus masih bayi, hiu udah jadi remaja. Dari ujung kepala sampai ekor, tubuh hiu didesain buat efisiensi tingkat dewa. Tulang rawan mereka ringan banget, ototnya kuat, dan insangnya itu kayak pintu masuk oksigen pribadi mereka.

Tapi di balik penampilan garangnya, hiu punya “drama” unik soal cara bernapas. Ada yang bisa bernapas sambil leha-leha kayak sepuh-sepuh di teras rumah, ada juga yang kalau berhenti berenang malah KO. Ini yang bikin kita bingung. Jadi, biar nggak salah kaprah, ayo kita bedah bareng-bareng.

Mekanisme Pernapasan Hiu: Kenapa Bisa Beda?

Puh, hiu itu bernapas lewat insang. Mereka ambil oksigen dari air laut yang masuk ke insang. Nah, cara masuknya air ini yang beda-beda, dan ini yang bikin mereka punya gaya hidup berbeda.

1. Buccal Pumping (Pompaan Mulut)

Hiu tipe ini kayaknya mageran, Puh. Mereka bisa "pompa" air masuk ke insang cuma pakai otot pipi dan tenggorokan. Jadi, mereka bisa rebahan di dasar laut sambil santai-santai. Contohnya ada nurse shark (hiu perawat) dan wobbegong (hiu karpet). Nama doang hiu, tapi kelakuannya kayak kucing rebahan. Walaupun begitu, tapi tetap survive kok. Mereka jago berburu kalau lagi lapar, tapi pas udah kenyang, ya rebahan lagi. Santai.

2. Ram Ventilation (Ventilasi Dorongan)

Nah, kalau hiu tipe ini, mereka ini atlet, Puh. Enggak ada istilah rebahan. Mereka harus berenang terus supaya air ngalir masuk ke insang. Ibaratnya, insang mereka itu kayak jendela yang butuh angin dari luar. Kalau berhenti, aliran air ke insang putus. Oksigen enggak masuk. Dalam hitungan menit, mereka bisa bahaya mati lemas. Kasihan, kan?

Contoh hiu maraton ini adalah great white shark (hiu putih besar), mako shark, dan beberapa jenis hammerhead. Ini alasan kenapa hiu putih besar enggak bisa kita lihat diam di akuarium. Mereka butuh ruang luas buat terus bergerak.

Fakta: Tidak Semua Hiu Sama, Kayak Kamu dan Dia

Jadi, Puh, mitos populer yang bilang semua hiu bakal mati kalau berhenti berenang itu setengah bloon. Faktanya, hanya sebagian kecil yang begitu. Menurut riset dari NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration), sekitar 21% spesies hiu bergantung penuh pada ram ventilation. Sisanya bisa buccal pumping atau kombinasi. Jadi hiu itu lebih fleksibel daripada yang kita kira.

Tidur Ala Hiu: Multitasking Sejak 400 Juta Tahun Lalu

Pertanyaan klasik yang bikin bloon: kalau hiu harus berenang terus, kapan tidurnya? MinPaya juga mikir gitu. Ternyata, hiu itu pinter banget. Mereka bisa tidur setengah otak. Iyakah? Iya!

Satu sisi otak istirahat, sisi lain tetap aktif buat kontrol berenang. Kayak manusia yang lagi tidur sambil jalan di treadmill, Puh. Coba bayangin, keren, kan? Mereka bisa kerja keras sekaligus pinter hemat energi. Ada juga hiu yang memang bisa rebahan dan tidur beneran di dasar laut, seperti nurse shark. Jadi kalau Sepuh lagi diving terus lihat hiu diam di pasir, jangan langsung mikir dia mati. Bisa jadi dia lagi "power nap" atau cuma mager aja.

Kenapa Hiu Butuh Adaptasi Ini?

Ini semua soal evolusi dan adaptasi, Puh. Habitat dan gaya hidup mereka beda-beda.

  • Hiu pelagis (yang hidup di laut terbuka, kayak hiu putih besar) itu butuh berenang terus karena mereka predator yang aktif berburu di area yang luas. Mereka butuh suplai oksigen yang konstan untuk otot-ototnya yang kuat.

  • Hiu bentik (yang hidup dekat dasar laut) itu lebih hemat energi. Mereka bisa diam, bersembunyi di pasir, lalu tiba-tiba nyergap mangsanya. Makanya, buccal pumping itu pas banget buat mereka.

Jadi, cara napas hiu itu bukan kebetulan, Puh. Itu adaptasi yang sempurna dari evolusi selama 400 juta tahun.

Studi Ilmiah & Penemuan Keren: MinPaya Bukan Asal Ngomong

MinPaya tahu, Sepuh mungkin mikir MinPaya cuma ngarang-ngarang. Tapi ini beneran ada studinya.

  • Riset tahun 1970-an: Studi ini menunjukkan bahwa hiu mako dan hiu putih besar benar-benar lemas dan enggak berdaya kalau dipaksa berhenti berenang.

  • Studi modern dengan sensor: Peneliti nemuin kalau hiu bisa pilih mode: renang terus kalau lagi aktif, atau buccal pumping kalau lagi istirahat.

  • Rekaman video: Ada juga rekaman video hiu yang lagi tidur di dasar laut, tapi mulutnya tetap buka-tutup buat buccal pumping. Hiu itu multitasking, kayak karyawan bergaji rendah di agency. Mereka bisa kerja keras sekaligus pinter hemat energi.

Ancaman Buat Hiu: Gegara Manusia Juga, Puh!

Sayangnya, Puh, hiu sekarang lebih banyak mati bukan karena berhenti berenang, tapi karena ulah manusia.

  • Overfishing: Sirip hiu sering dipotong buat sup, padahal dagingnya enggak diambil.

  • Rusaknya habitat laut: Polusi, sampah, dan perubahan iklim merusak rumah mereka.

  • Terjebak jaring nelayan: Banyak hiu yang enggak sengaja terperangkap di jaring nelayan dan mati sia-sia.

Padahal, hiu itu punya peran penting banget buat ekosistem laut, Puh. Mereka itu predator puncak yang menjaga keseimbangan populasi ikan. Tanpa hiu, rantai makanan laut bisa kacau balau.

Jadi Gini Kesimpulannya: Jangan Bloon, Puh!

Jadi, apa iya puh, hiu bisa mati kalau berhenti berenang?

  • Iya, kalau dia tipe ram ventilation kayak hiu putih besar atau mako.

  • Enggak, kalau dia tipe buccal pumping kayak hiu perawat.

  • Ada juga hiu fleksibel yang bisa dua-duanya.

Kalau kata MinPaya: "Ada hiu maraton, ada hiu rebahan, ada hiu multitasking. Kayak Sepuh, bisa multitasking walau bergaji rendah dan ingin rebahan." 

Sampai ketemu di artikel bloon MinPaya selanjutnya! 🦈✨ 

Posting Komentar
Search
Menu
Theme
Share
Additional JS